Percepatan Penurunan Stunting melalui Mini Lokakarya

Percepatan Penurunan Stunting melalui Mini Lokakarya

Purwokerto Utara-Kegiatan Mini Lokakarya Kecamatan Purwokerto diselenggarakan di Waroeng 85 Purwokerto pada hari Kamis tanggal 1 September 2022. Kegiatan mini lokakarya ini dihadiri oleh Kepala Dinas DPPKBP3A, Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan  beserta yang menangani Pembangunan, Camat Purwokerto Utara, Kapolsek Purwokerto Utara, Danramil, pendamping dari RS Hidayah, perwakilan dari bagian Kesra Setda, Kepala Puskesmas 1 dan II Kecamatan Purwokerto Utara, Kasi Permas Kecamatan Purwokerto Utara, dan seluruh lurah di wilayah Kecamatan Purwokerto Utara.

 

“ Untuk ketua TPPS tingkat kabupaten adalah wakil Bupati Banyumas”, kata Suyanto Kepala Dinas DPPKBP3A Kabupaten Banyumas. Purwokerto Utara yang Bayi di Bawah Dua Tahun (Baduta) sejumlah 51 anak, tambahnya. Suyanto berharap Kecamatan Purwokerto Utara dapat mensukseskan percepatan penurunan stunting.

 

“ Keluarga sasaran yang beresiko stunting adalah 4T yaitu meliputi:  Terlalu Muda, Terlalu Tua (35-40), Terlalu Dekat, dan Terlalui Banyak”, papar Agus Anggraito, AP., M.Si Camat Purwokerto Utara. Agus menambahkan bahwa jumlah keluarga yang beresiko stunting pertanggal 1 September 2022 dari Pasangan Usia Subur (PUS) 5843 orang, Calon Pengantin (Catin) 9 orang, Ibu Hamil (Bumil) 56 orang, Ibu Baru Nifas (Bufas) 23 orang,  dan Baduta 67 anak.

 

“ Di Kecamatan Purwokerto Utara masih dibutuhkan pendampingan dan carikan solusi bagi keluarga beresiko stunting”, papar Suyanto membuka diskusi mini lokakarya. Dari 27 kecamatan, semua permasalahan hampir sama terkait dengan keterbatasan anggaran, tambah Suyanto.

 

“ Harus saling bekerjasama dan bergotong royong di semua lini, untuk mempercepat penurunan stunting”, pesan Sugeng selaku Danramil Purwokerto Utara.

 

“ Kami sangat mendukung dan siap membantu mensukseskan program percepatan penurunan stunting untuk pencegahan awal perlu sosialisasi lebih masiv lagi”, imbuh Inayati Wakapolsek Purwokerto Utara,

 

“ Ayo kita segera menyusun rencana atau master plan berdasarkan data awal, yang dibedakan dua yaitu data pencegahan dan penanganan secara by name by dress”, ujar Endah selaku Kepala Bagian Pemerintahan Setda. Dibuat jadwal pelaksanaan aksinya, dengan melibatkan stakeholder yang ada, serta perencanaan monitoring evaluasi, imbuhnya.

 

Di akhir kegiatan, Camat Purwokerto Utara menyampaikan kesimpulan hasil Mini Lokakarya  antara lain: 1) tersedianya data keluarga beresiko stunting secara periodik; 2) menggerakkan dan pendampingan lapangan untuk percepatan penurunan stunting di tingkat kelurahan bersama OPD pendamping; 3) menyusun program kegiatan pencegahan dan penanganan untuk percepatan penurunan stunting serta menyusun rencana aksi atau action plan berdasarkan data awal; 4) mengkoordinasikan peningkatan kerja sama dan kemitraan dengan pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan percepatan penurunan stunting yang akan difasilitasi oleh Pemkab; 5) melaksanakan rembug stunting di tingkat kelurahan; 6) ada perubahan data Baduta yang berisiko stunting sejumlah 67 anak; 7) membutuhkan perumusan kebijakan penggunaan anggaran kelurahan untuk   penanganan percepatan penurunan stunting; 8) penanganan percepatan penurunan stunting jangka pendek sasaran Baduta, dibutuhkan dukungan dari CSR wilayah Purwokerto Utara difasilitasi oleh Pemkab; 9) camat melaporkan penyelenggaraan mini lokakarya, hambatan, dan permasalahan percepatan penurunan stunting kepada Bupati Banyumas selaku ketua Tim Pengarah TPPS Kabupaten Banyumas; dan 10) tersajinya data terbaru catin dari KUA.(AW)

Related Posts

Komentar