Pencanangan Bulan Imunisasi Anak (BIAN) Tingkat Kecamatan

Pencanangan Bulan Imunisasi Anak (BIAN) Tingkat Kecamatan

Bobosan, Purwokerto Utara - Camat Purwokerto Utara, Agus Anggraito, AP., M.Si membuka acara Bulan Imunisasi Anak (BIAN) tahun 2022 tingkat kecamatan di RW. 01 kelurahan Bobosan, Rabu (03/08/2022). Acara ini juga dihadiri oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Purwokerto Utara, Kepala Puskesmas Purwokerto Utara 1 dan Kader Posyandu RW. 01 Kelurahan Bobosan.

Camat Purwokerto Utara dalam pembukaannya mengatakan kegiatan Bulan Imunisasi Anak (BIAN) dilaksanakan guna memenuhi komitmen pemerintah dalam mencegah terjadinya kejadian luar biasa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. "Semoga dengan terselenggaranya kegiatan BIAN ini, anak - anak menjadi lebih sehat dan saya meminta dukungannya dari masyarakat untuk mensukseskan kegiatan ini." ujarnya.

Kepala Puskesmas Purwokerto Utara 1, drg. Tri Handayani dalam sambutannya menyampaikan kegiatan BIAN ini bertemakan "Melindungi Anak Indonesia dari Penyakit-Penyakit yang dapat Dicegah dengan Imunisasi". "Kenapa ada BIAN ?, karena selama pandemi ada kurang lebih 1.7 juta anak Indonesia tidak tercapai imunisasi dasar lengkap, dan  bulan Agustus ini ada imunisasi campak Rubella untuk umur 9 - 59 bulan," tutur Tri.

"Imunisasi ini juga berbarengan dengan kegiatan posyandu yaitu pemberian vitamin A untuk umur 6 - 59 bulan dengan sasaran 1159 anak, dengan rincian Bobosan sebanyak 355 anak, Purwanegara 430 anak dan Bancarkembar 374 anak. Selanjutnya untuk sasaran campak Rubella sebanyak 972 anak dengan rincian Bobosan 329 anak, Purwanegara 273 anak dan Bancarkembar 370 anak. Setelah imunisasi ditunggu 13 - 15 menit untuk observasi, mudah - mudahan anak tidak ada gejala dan sehat. Setelah aman, anak boleh untuk pulang." Tambahnya.

 

Perlu diketahui bahwa Kementerian Kesehatan telah menyusun 3 strategi untuk menggalakan kegiatan BIAN (Bulan Imunisasi Anak) kali ini. Yang pertama adalah menambah 3 jenis imunisasi rutin pada anak yang sebelumnya berjumlah 11 vaksin menjadi 14 vaksin. Vaksin yang ditambahkan adalah vaksin Rotavirus untuk anti diare, vaksin PCV untuk Pneumonia dan vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks pada perempuan. Kedua, digitalisasi data imunisasi. Kementerian Kesehatan menyiapkan satu aplikasi pencatatan imunisasi secara digital yakni Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK), sehingga tidak ada lagi pencatatan manual di buku. Ketiga, belajar dari sistem vaksinasi COVID-19, nantinya imunisasi anak akan dilakukan melalui undangan di aplikasi. Sehingga Pemda maupun tenaga kesehatan akan mengetahui anak yang belum divaksin.(AR)

 

Related Posts

Komentar